Senin, 08 Agustus 2011

PARADIGMA







“We think we see the world as it is, but in fact, we see the world as we are.”

Cobalah anda cari pengertian tentang paradigm (paradigm) di kamus atau Wikipedia. Anda akan menemukan banyak penjelasan tentang paradigma. Secara sederhana, kita bisa mengatakan paradigma adalah cara kita memandang dunia. Karena ini adalah cara kita sendiri dalam memandang dunia, maka masing-masing pribadi memiliki cara pandang yang berbeda dan unik.

Sebelumnya banyak orang berpikir bahwa mereka melihat dunia sebagaimana apa adanya (obyektif), tetapi tanpa disadari bahwa manusia memandang dunia sebagaimana keinginan mereka (subyektif). Dengan kata lain, kita melihat apa yang ingin kita lihat, kita mendengar apa yang ingin kita dengar, dan kita mengingat apa yang ingin kita ingat. Obyektif, sepertinya tidak. Mungkin lebih cenderung kepada subyektif.

Mari kita flashback sedikit kepada pengalaman sehari-hari. Bagi anda yang gemar mengendarai mobil, silahkan ingat-ingat saat-saat ketika anda sedang berada di area parkir. Anda sedang mencoba untuk memarkir mobil kedalam space yang hanya cukup untuk satu mobil saja. Di belakang mobil telah berdiri tukang parkir yang sudah siap siaga dengan aba-aba dan pluitnya. Saat itu Anda akan focus dan menaruh perhatian penuh pada aba-aba yang diberikan oleh si tukang parkir. Saking fokusnya, anda tidak mendengar ketika istri anda mengajak bicara dan menanyakan dimana dia meletakkan dompetnya. Kejadian ini menunjukkan bahwa ketika berfokus pada satu hal, maka kita cendrung untuk mengabaikan hal lain, artinya kita akan mendengarkan apa yang ingin kita dengar.

Pangeran Diponegoro adalah contoh lain. Dia adalah seorang pahlawan yang sangat dikenal perjuangannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, dia adalah pahlawan bangsa. Tapi bagi Negara Belanda yang saat itu menjajah dan menguasai Indonesia, dia tidak lain hanya seorang pemberontak, duri dalam daging, kerikil dalam sepatu.

Begitulah paradigm berlaku. Masing-masing dari kita memiliki sudut pandang dalam melihat kenyataan, dimana tidak jarang sudut pandang itu berbeda sama sekali dengan orang lain dan sering juga berujung pada perselisihan, permusuhan atau pertikaian. Hanya karena perbedaan sudut pandang. Di saat seperti ini, maka dibutuhkan kedewasaan dari setiap individu untuk memahami bahwa setiap orang memiliki sudut pandang dan tidak bisa saling memaksakan. Menghormati sudut pandang orang lain adalah kuncinya.

Namun bagaimana mencapai solusi untuk sudut pandang yang berbeda? Bukankah semakin banyak sudut pandang, semakin sulit untuk mencapai jalan tengah. Dan jika masing-masing pribadi berpegang teguh pada kebenaran paradigmanya, kekacauan akan sangat mungkin terjadi.

Hal yang menarik adalah di antara semua paradigma yang berbeda, terdapat sebuah prinsip yang mengatur, sebuah kebeneran yang berlaku universal. Dan paradigma yang benar adalah paradigma yang mengacu pada prinsip atau kebenaran universal tersebut. Prinsip adalah sesuatu yang ada dan akan tetap berlaku meskipun tidak ada orang yang mempercayainya. Salah satu contoh prinsip / kebenaran universal sederhana yang berlaku di kehidupan ini adalah prinsip  menanam kebaikan akan menuai kebaikan, dan  menanam keburukan akan menuai keburukan. Prinsip ini akan tetap berlaku meski banyak orang yang tidak mempercayainya.

Sudut pandang/paradigm kita dalam melihat dunia bisa berbeda, tetapi prinsip kebenaran universal akan tetap berlaku dan paradigm yang benar adalah mereka yang mendasarkan paradigma pada prinsip/kebenaran universal.
Salam Excellent, BS.

Minggu, 29 Mei 2011

Mengembangkan Otot Otak


Emang otak punya otot...? Mumpung masih hangat soal otak-mengotak...bersama ini saya kirimkan 15 tips untuk menguatkan otot otak kita. Ini saya sarikan dari buku Brilliant Thinker, karangan Paul Sloane, (resiko saya sendiri kalau Paul mau nuntut saya..eh, seharusnya dia berterimakasih ‘kan bukunya dipromosikan....? ;-)).

Tips Mengembangkan Otak Anda.
1.    Gunakan atau Anda akan kehilangannya. Bila kita berbaring terus menerus, maka otot otot kita akan melemah dan berkurang terus. Demikian juga dengan otak kita. Kalau jarang dipakai (apalagi dalam kondisi brand new, harganya mahal....hei, entar dulu..., barang yang sering dipakai dan antik, harganya jauh lebih mahal dari yang baru.....jadi pakai terus aja otak kita....;-)). Penelitian menunjukkan, otak yang aktif meemperkecil kemungkinan kelainan kognitif, kepikunan, alzheimer pada tahapan lanjut usianya.
2.    Memberi makan otak. Makanan terbaik otak adalah buah buahan dan sayuran segar yang memberikan anti oksidan, karbohidrat dan asam folfat. Juga diperlukan protein yang didapatkan dari telur, ikan, daging...(tapi jangan kebanyakan telur, nanti kolestelor...eh, kolesterolnya naik...plus bertambahnya populasi jerawat...). Lemak Omega 3 didapat dari minyak ikan. (ada juga telur Omega 3...ini gak ada hubungannya dengan Omega Siregar....milis member kita yang ceria..). Gula, alkohol, obat obatan dan lemak berdampak buruk buat otak, terutama dalam jumlah banyak. (juga bisa bikin mabok...plus sakit diabetes....plus ginjal)
3.    Terus belajar. Belajar sendiri akan membantu mengembangkan otak, apapun topik pembelajarannya. Kita dapat belajar dari buku, VCD, DVD, internet, training, seminar, dari teman teman, dsb. (Menurut Pak Anthony Dio Martin, belajar, berpikir akan menambah jaringan neuron otak...).
4.    Keragaman adalah bumbu hidup. Keragaman dalam pekerjaan, kegiatan pengisi waktu luang, hiburan, percakapan, perjalanan, kegiatan sosial dapat membantu merangsang dan melatih otak. Lakukan variasi dalam hidup termasuk melakukan yang tidak lazim, misalnya coba memakai tangan kiri untuk aktifitas yang biasanya dilakukan dengan tangan kanan. (tapi jangan berlaku yang aneh aneh ya, teman, nanti bisa dikira orstenggil/orstengwar....orang setengah gila/ waras...;-)).
5.    Latihan fisik. Olahraga akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke kepala. (otak yang beratnya hanya 2% dari tubuh kita, mengkonsumsi 20% oksigen....ini juga ada disinggung dalam buku saya nanti, MindWeb...;-)). Tidak suka olah raga...? Menari juga bagus loh....salsa, tango, dan menari bersama (poco poco juga okey ...), melatih koordinasi ritme, lengkah dan pergerakan disaat beraksi...
6.    Tidur Nyenyak. Tidur membantu kesegaran otak, memperkuat dan memperbaiki daya ingat (tapi jangan molor terus terusan, nanti otot otaknya mengkerut.....). Penelitian di Kanada: pelajar yang mempersiapkan ujian dan tidur dengan cukup memperoleh nilai lebih tinggi, daripada yang begadang (kata Pak Martin: sistim SKS: sistim kebut semalam...;-)) 
7.    Membaca. Aktifitas membaca sangat bagus untuk menambah pengetahuan dan merangsang otak. (kalau gak suka membaca, boleh juga dong dengerin CD pengetahuan...., bedanya cuma dikit, yang satu pakai mata, yang satunya pakai kuping...samanya banyak: sama sama akai otak...;-))
8.    Mengingat. Berlatihlah menggunakan ingatan, latihlah memori setiap hari...dan kita akan melihat perkembangan kemampuannya.
9.    Menggunakan angka. Cobalah menggunakan aritmatika mental setiap hari. Hindari kalkulator, usahakan menghitung diluar kepala, misalnya disaat menghitung kembalian belanja. Berlatihlah melakukan pertambahan, pengurangan, pengalian dan pembagian tanpa alat hitung. Ini amat berguna untuk otak.
10.  Mendengarkan musik. Mendengarkan musik dapat mengembangkan dan merangsang bagian bagian otak, serta mengubah suasana hati. Ketika mendengarkan musik, bertanyalah pada diri sendiri:”Apa yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu ini dan bagaimana dia menyampaikannya?”. Dengarkan kontribusi masing masing instrumen itu(yang ini juga ada didalam buku MindWeb, bukan menjiplak loh....) dan upaya sang komposer memadukan semua instrumen tadi. (gak ada hubungannya dengan madu lebah, ataupun (di) ‘madu’ lainnya...;-)).
11.  Mempelajari bahasa asing. Bahasa yang kita gunakan membantu membentuk cara kerja pikiran kita. Mempelajari bahasa lain akan memperluas pikiran dan membantu kita untuk melihat sesuatu dengan cara baru. Tontonlah film berbahasa asing (ini, mah sudah sering....tapi.... masih baca teks Indonesianya...;-)), baca buku buku, koran berbahasa asing......kunjungi negara lain, yang memberikan tantangan dua kali lebih keras (maunya sih iya....kalau ada sponsor..apa mendingan nikah sama orang asing aja yah....? ;-))
12.  Mengajar. Ada ungkapan:”Bila anda ingin memelajari sebuah bidang, maka ajarkan bidang itu”. Bagi seorang pemikir, mengajar menghadirkan sebuah tantangan intelektual dan pribadi yang besar.(intinya, mau sharing dengan orang lain....ilmu itu jangan dibekap sendiri aja, tapi dibagi kepada banyak orang....dijamin kita akan semakin pintar....;-))
13.  Bergaul dengan orang cerdas. Habiskan waktu dengan orang yang cerdas, menarik dan menyenangkan, suka membaca, berwawasan luas, mampu mengungkapkan pendapat dengan baik, mampu menggali potensi orang lain, yang mempunyai pandangan yang berbeda, yang menentang opini kita. (tapi jangan habiskan beneran, waktunya...bisa bisa dipecat dari kerjaan...dan juga jangan salah artikan kata “gaul” disini...gak ada hubungannya dengan ‘gaul menggauli’...)    
14.  Bekerja sukarela. Melakukan pekerjaan sukarela akan menempatkan diri anda pada sebuah situasi berbeda, dimana Anda dapat membantu orang lain dan pada saat bersamaan belajar dari orang lain. (ini juga mengembangkan jiwa sosial kita....gak selalu mengharapkan imbalan....)
15.  Menyanyi. Belajarlah menyanyi secara harmonis, dalam kelompok. Otak kita memerlukan latihan, tantangan dan rangsangan (bukan ‘rangsangan’ yang lain loh....;-)). 

Selasa, 10 Mei 2011

Mengatasi Kebosanan

Sudah berapa tahun Anda menangani tugas-tugas dikantor itu? Jika masih baru, mungkin Anda merasa senang dengan pekerjaan itu. Tapi kalau sudah bertahun-tahun, apakah Anda masih merasa senang juga? Bagus jika iya. Tapi jika Anda sudah mulai diserang oleh rasa bosan, maka Anda harus segera mencari jalan keluarnya. Apakah Anda sudah menemukan jalan keluar yang saya maksud?
Bagi sebagian orang, kebosanan itu adalah energy untuk berprestasi. Lho, kok bisa begitu? Tentu saja bisa jika tahu caranya sekaligus berkomitmen untuk menerapkannya dalam aktivitas kerja Anda sehari-hari. Tertarik untuk mengetahui caranya? Berikut ini 5 teknik handal untuk menjadikan kebosanan dikantor sebagai daya dorong keberhasilan karir Anda. 
1.      Ingatlah bahwa pekerjaan itulah yang menghidupi keluarga Anda. Tanyakan kembali apa tujuan Anda bekerja. Bukankah salah satunya untuk memperoleh nafkah atau penghidupan? Janganlah menunggu kehilangan pekerjaan terlebih dahulu untuk menyadari betapa pentingnya pekerjaan itu. Jika Anda bosan dengan pekerjaan, apakah Anda bosan juga dengan pendapatan yang Anda peroleh darinya? Jika masih membutuhkan pendapatan itu, maka Anda masih membutuhkan pekerjaan itu. Semakin kita mengingat betapa berharganya dia, semakin besar keinginan kita untuk menjaga dan menyelesaikannya sebaik-baiknya.
2.      Konsekuen dengan pilihan Anda. Tidak ada orang yang memaksa Anda untuk menerima pekerjaan ini. Anda boleh menolaknya kapan saja, bukan? Mungkin Anda merasa itu bukan pekerjaan yang Anda idamkan sehingga Anda tidak memiliki ikatan emosional yang mendalam. Silakan selalu mencari pekerjaan idaman itu, tapi sebelum Anda mendapatkannya; Anda tidak memiliki pilihan lain selain berprestasi pada pekerjaan saat ini. Mengapa? Karena tanpa prestasi bukan hanya karir Anda yang tidak berkembang, melainkan juga akan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain yang Anda idamkan itu.
3.      Antusias dalam mengerjakan tugas-tugas Anda. Antusiasme memiliki energy positif sehingga Anda akan senang mengerjakan apapun jika dilakukan dengan antusias. Ciri adanya antusiasme adalah ketika Anda melakukannya dengan tersenyum, mencurahkan energi dan pikiran penuh, serta menyelesaikannya tanpa cela sedikitpun. Begitu Anda melihat hasilnya yang memuaskan, Anda tahu bahwa Anda adalah orang yang hebat dalam menyelesaikan penugasan. Dan sekarang, Anda siap untuk menyelesaikan penugasan lainnya dengan sama antusiasnya.
4.      Berinovasi dalam cara mengerjakan tugas-tugas Anda. Bagi kebanyakan orang rasa bosan dikantor  lebih disebabkan karena mereka telah melakukan aktivitas yang itu-itu saja selama bertahun-tahun. Siapa yang tidak akan bosan jika demikian? Maka dari itu, berinovasilah dengan pekerjaan Anda; maka pasti Anda akan menemukan hal baru yang menyenangkan. Gunakan pikiran kreatif, positif, dan produktif Anda untuk menemukan cara yang lebih menyenangkan dalam bekerja. Selain Anda sendiri akan senang, atasan dan teman-teman Anda juga akan memberikan kredit poin positif atas inisiatif Anda.
 5.      Mintalah tugas-tugas tambahan kepada Atasan Anda. Jika Anda menggunakan waktu kerja sebaik-baiknya, saya yakin Anda memiliki banyak waktu yang masih tersisa di kantor. Daripada Anda gunakan waktu itu untuk melakukan hal-hal yang tidak jelas, lebih baik Anda datang kepada atasan. Lalu katakan kepadanya; “Pak, tugas saya sudah selesai. Bolehkah saya meminta tugas tambahan?” Selain Anda akan mendapatkan tugas baru yang tidak membosankan, Anda juga akan dinilai secara sangat positif oleh atasan. Percayalah, untungnya banyak buat Anda. 
Hingga tarap tertentu kebosanan dikantor itu masih bisa ditolelir. Tetapi, jika kebosanan itu membuat Anda mengabaikan tanggungjawab maka itu sama artinya Anda menyia-nyiakan hidup. Mendingan Anda berhenti bekerja saja. Tapi, itu kan bukan pilihan yang baik?  Tetapi, coba lihat kembali ke-5 teknik yang saya jelaskan diatas. Bukankah dengan menerapkan ke-5 teknik itu Anda justru bisa mengubah kebosanan menjadi energy yang positif untuk mengembangkan karir Anda?
(Ddiambil dari email yang dikirimkan oleh Bp. Dadang Kadarusman)